Infeksi Jamur Pada Kucing dan Anjing di Musim Hujan


Gatal, bau, bulu basah, rontok, kulit kemerah-merahan pada anjing kucing membuat mereka tidak nyaman karena kulit mereka terasa seperti kita bila tergigit nyamuk raksasa dan tidak obati hanya digaruk dan digaruk sampai iritasi dan luka, inipun masih terasa gatal.


Curah hujan dengan intensitas yang tinggi beberapa hari belakangan ini menjadi hal yang perlu diwaspadai bagi kita penghobi anjing dan kucing peliharaan rumah.

Lokasi Indonesia yang beriklim tropis dengan kelembaban yang tinggi disertai hujan, menyebabkan parasit pada anjing dan kucing tumbuh berkembang biak dengan sangat baik.

Bila tidak disertai dengan menjaga sistem imunitas pada binatang peliharaan kita serta daya tahan tubuh mereka, akan sangat mudah terjangkit penyakit iritasi kulit, diawali jamur.

Kondisi lingkungan sekitar rumah kotor karena tanah bercampur air hujan disertai kondisi lembab, mendukung jamur berkembang biak dengan cepat.

Dampak penyakit jamur pada anjing dan kucing di musim hujan yang kerap terjadi adalah:
  • diare
  • penyakit kulit
  • pneumonia / radang paru-paru
  • distamper
Jaga kebersihan lingkungan merupakan pencegahan dini, jaga pakan dengan gizi yang berimbang pada binatang peliharaan, merupakan langkah awal kita sebagai pemelihara hobi kucing dan anjing.

Hal lain yang dapat dilakukan sebagai tindakan yang tepat adalah:
  • Cek apakah vaksin pada anjing dilakukan secara rutin setahun sekali atau belum. Hubungi dokter hewan langganan Anda untuk memastikan hewan peliharaan daya tahan terhadap virus-virus membahayakan ke dalam tubuhnya.
  • Pada cuaca mendung, lembab, dan tidak menentu seperti ini karena kegerahan yang tak tertahankan, memandikan binatang peliharaan kita seminggu sekali tidak dilarang, selama memandikan jangan terlalu lama, dapat menggunakan air hangat, bilasan terakhirnya dengan jamu KNJ, biarkan beberapa saat, dan yang paling penting pada proses pengeringannya. tidak hanya handuk dalam mengeringkan bulu, tetapi dibantu dengan alat pengering rambut/hairdrier/blower, tujuannya untuk memastikan kulit dan bulu benar kering dan tidak lembab sehingga badan bersih kembali.Bila kehujanan binatang peliharaan anda, keringkan gunakan handuk dan pastikan benar-benar kering menggunakan blower ataupun hairdrier.
  • Bersihkan telinga dan kuku anjing dan kucing peliharaan Anda secara rutin beberapa hari sekali. Pastikan tidak ada kotoran lembek yang menempel. Bila dibiarkan akan bau pekat, karena terjadi infeksi dari iritasi pada telinga ataupun garukan yang disebabkan dari goresan kuku.
  • Tetap beberapa hari sekali menyisir bulunya, sehingga parasit yang menempel pada badan binatang peliharaan kita tidak dapat bertahan lama pada bulunya.
  • Bila sudah terjangkit jamur dan iritasi kulit, tuntaskan dan sembuhkan dengan Jamu KNJ, bahan alami tanpa kimia, dan mudah penggunaannya karena tidak perlu takut terjilat ataupun terendus kucing dan anjing kita. Aman dan baik bila digunakan pada anakan, indukan hamil, menyusui, dan melahirkan.
  • Bila belum terjangkit jamur, cegah dapat dilakukan dengan memberikan perawatan Jamu KNJ disertai menjalani apa yang telah disampaikan diatas.
  • Pastikan anjing dan kucing peliharaan Anda mengkonsumsi obat cacing teratur. Dosis dan pemakaiannya tanyakan pada dokter hewan langganan peliharaan Anda.
  • Tambahan multivitamin dan asupan suplemen sebagai penambah nutrisi untuk menjaga daya tahan tubuh dapat diberikan, dengan menanyakan pada dokter hewan langganan hewan peliharaan anda untuk dosis yang tepat dan berimbang.
Semoga bermanfaat, salam sehat untuk hewan peliharaan Anda di rumah serta Anda dan keluarga (",).


Problematika Kulit dan Bulu Pada Kucing


Iritasi kulit dan bulu pada kucing adalah salah satu masalah kesehatan paling umum pada kucing . Iritasi kulit pada kucing disebabkan oleh banyak hal, dan beberapa gangguan kulit dapat terjangkit pada manusia dengan intensitas yang lebih sering bersama kucing. Kondisi kulit dan bulu kucing juga dapat menjadi indikator paling mudah dan penting pada kesehatan umum secara keseluruhan. Pencegahan adalah tindakan baik untuk menghindari penularan ataupun parahnya luka iritasi kulit pada kucing. Perawatan harian, pakan yang tepat, serta kebersihan terjaga merupakan sebuah komitmen seumur hidup dalam memelihara hewan kesayangan manusia satu ini.


Problem penyakit kulit dan iritasinya dapat dikelompokkan kedalam kategori sesuai dengan penyebabnya. Kucing rentan sekali terhadap infeksi kulit, parasit, allergi, dan kondisi lainnya.

Jenis Penyakit Kulit:


Iritasi Kulit Karena Sistem Imunitas / Daya Tahan Tubuh

Penyakit kulit dapat disebabkan oleh kekurangan dalam fungsi sistem kekebalan tubuh. Pada kucing, penyebab paling umum dari defisiensi imun adalah infeksi dengan retrovirus , FIV atau FeLV , dan kucing dengan infeksi kronis tunduk terhadap serangan berulang infeksi kulit dan abses.

Kategori ini juga mencakup gangguan hipersensitivitas dan penyakit kulit eosinofilik seperti dermatitis atopik , dermatitis miliaria dan granuloma eosinofilik kucing dan penyakit kulit yang disebabkan oleh autoimunitas , seperti pemfigus dan lupus diskoid .


Penyakit Kulit Menular

Penyakit kulit yang paling penting menular dari kucing ringworm/ kurap atau dermatofitosis . Infeksi kulit kucing lainnya termasuk penyakit parasit seperti scabies/kudis dan tengau serta kutu.

Lainnya ektoparasit , termasuk kutu dan tengau tidak dianggap menular secara langsung tetapi diperoleh dari lingkungan di mana host/kucing lainnya telah menetapkan siklus hidup parasit.

Infeksi kulit yang umum adalah gigitan kucing abses . Sebuah campuran bakteri diperkenalkan oleh infeksi luka gigitan penyebab dalam saku di bawah kulit dan kucing yang terkena sering menunjukkan depresi manik dan demam .


Penyakit Kulit Herediter

Beberapa penyakit kelainan kulit yang melekat struktur atau fungsi. Ini termasuk kulit sindrom kerapuhan (Ehlers-Danlos), keturunan hypotrichosis dan bawaan atau keturunan alopecia .


Manifestasi Penyakit Kutaneus Internal

Beberapa penyakit sistemik dapat menjadi gejala sebagai gangguan kulit. Dalam kucing ini termasuk salah satu gangguan kulit yang paling dahsyat kucing, kucing kulit sindrom kerapuhan diperoleh, yang dapat berasal dari kelaparan atau over-pengobatan dengan kortison-seperti obat-obatan atau dengan diabetes.



Penyakit Ayam di Lingkungan Tropis

Penyakit ayam merupakan kendala utama pada peternakan ayam intensif di lingkungan tropis seperti di Indonesia. Hubungan yang komplek antara penyakit dengan lingkungan sehingga seringkali suatu masalah pada unit peternakan ayam yang intensif, dipecahkan dengan pendekatan veteriner maupun non veteriner. Faktor veteriner antara lain, design dan perencanaan kandang, letak dan kondisi lahan yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis, dapat menimbulkan problem penyakit yang terus menerus.



Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemilikan lahan yang terbatas, sehingga peranan isolasi dalam pengendalian penyakit menular tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Mengingat biaya isolasi per ekor ayam secara individu relatif mahal, bila terjangkiti penyakit, jarang sekali peternak mau menyerahkan ayamnya ke Laboratorium Diagnostik. Selain itu Laboratorium Diagnostik yang berkompeten pun sering tidak bersedia menerima.

Karena peran isolasi menjadi kurang penting, kontak dengan penyebab penyakit menjadi lebih penting. Vaksinasi terhadap penyakit viral atau yang disebabkan oleh virus, harus dilaksanakan secara luas pada hari-hari pertama dalam hidup unggas seperti pada waktu menetas. Anti bodi maternal atau pembentukan kekebalan tubuh pada ayam dibutuhkan secara maksimal, berarti ayam harus memperoleh vaksinasi bermacam-macam agen penyakit.

Kelembaban tinggi yang umum terjadi di lingkungan tropis menyebabkan tingginya kadar amonia pada kandang. Kelembaban yang tinggi tersebut menambah daya tahan parasit-parasit cacing dan protozoa. Temperatur tinggi dengan kelembaban yang tinggi pula menyebabkan jumlah makanan yang dikonsumsi ayam sangat terbatas, karena ayam cenderung lebih banyak minum, dan akhirnya mengurangi ketahanan tubuh ayam terhadap serangan penyakit.

Lingkungan tropis merupakan lingkungan ideal untuk berbiaknya nyamuk dan serangga pengisap darah lainnya, sehingga nyamuk dan serangga tersebut dapat menjadi perantara berjangkitnya penyakit, yang secara langsung menyebabkan problematika berlanjut.

Lantai kandang unggas sebaiknya tembus air, dengan demikian pengendalian penyakit pada kondisi lembab dan temperatur tinggi dapat berjalan dengan baik, karena tergantung apda lamanya istirahat kandang, dan keadaan kelembaban yang berubah. Kepadatan tinggi di dalam kandang menentukan pula kontrol penyakit yang lemah.

sumber literasi: Bambang Agus Murtidjo, Pengendalian Hama dan Penyakit Ayam, Kanisius , Yogyakarta, 1992

Klik Disini Untuk Pemesanan